Jumat, 28 Mei 2010

TAUBAT


( 66 : 8 )
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ يَوْمَ لا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (٨)

8. Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."


Dalam Alqur'an  seringkali kita bertemu dengan perkataan "sesungguhnya Allah keras siksanya .sesungguhnya siksaan (azab) Tuhan itu keras misalnya;
عذاب اليم  (16 : 63,104,117),(22: 25)
عذاب غظيم  (16 : 94 ,106),(24:11,14)
عذاب شديد (22:2),(35:7,10)
tetapi pada ayat lain Allah menyatakan  "sesungguhnya Tuhan itu penerima taubat dan pengasih Allah pengampun lagi penyayang " misalnya:
غفور الرحيم (39:53),(42:5),(46:8)
غفور رحيم (24:22,23,62),(27:11)
تواب رحيم (49:12),(4:16,64)
                sepintas lalu kedua kalimat itu bertolak belakanng namun pada hakekatnya kedua kalimat itu saling mendukung saling tali temali .
sebagaimana kita ketahui bahwa Allah memberi karunianya kepada makhluq yang tidak diberikan kepada makhluq lain missal manusia diberi akal tetapi tidak ada makhluq lain didunia ini yang diberi akal sebagaimana manusia 
disamping akal diberi taufiqul hidayah (kesesuaian /kelengkapan )ruhaniah lain .
dengan akal manusia bisa menentukan mana yg baik dan mana yg buruk ,namun perlu diingat bahwa didalamnya ada hawa nafsu ( 91 : 8 ) ,maka manusia boleh dikatakan senantiasa dalam perjuangan ,jika dalam perjuangan itu akal dapat menguasai hawa nafsunya maka yang dikerjakan pasti hal yg baik ,namun jika yang menang hawa nafsunya maka dapat dipastikan bahwa berbagai ragam kejahatan akan muncul dalam prilakunya yang akan merusak dirinya sendiri maupun masyarakat umum  inilah yang memicu orang mendapat siksa sesuai dengan perbuatannya yang dilakukan  sebagai konsekwensinya ( 17 :15 )
pada ayat lain (41 : 46 )Allah swt Menyatakan
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا وَمَا رَبُّكَ بِظَلامٍ لِلْعَبِيدِ (٤٦)

46. Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh Maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, Maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu Menganiaya hamba-hambaNya.

ô                Walaupun seorang hamba telah  melakukan perbuatan dosa  namun Allah swt masih bersedia mengampuni hambanya selagi hambanya masih mau menempuh jalan kembali kepada Allah yang disebut TAUBAT
Perngertian Taubat
Menurut bahasa “ kembali
sedang menurut istilah ”kembali kepada kesucian,setelah melakukan dosa
Ulama’ merumuskan  اَلقَرْبُ اِلىَ اللهِ بِا لطَّا عَةِ وَالُّجُوْعُ اِلَيْهِ بِتَجْدِيْدِ نِيَّةِ الْعَمَلِ الصَّالِحِ     artinya :  
Mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan taat dan kembali kepadaNya dengan memperbaharui niat (untuk melakukan) amal baik

Lebih jauh Imam Ghozali mengatakan  taubat unsurnya  adalah
1.Ilmu maksudnya; taubat harusnya dilakukan  atas kesadaran yakni diketahui bahwa perbuatan yang dilakukan itu adalah perbuatan dosa
2.keadaan  maksudnya; setelah diketahui bahwa perbuatan itu adalah dosa maka hati menjerit terasa bahwa perbuatannya  mencelakakan dirinya /menyesal 
3.perbuatan  maksudnya ;setelah diketahui  unsur dua tadi maka segera merobah niat tidak akan melakukan lagi untuk se lama lamanya
syarat ini belum lengkap karena manusia hidup berhubungan dengan Allah disamping ada hubungan horisontal yaitu sesama manusia  maka wajib menempuh syarat ke EMPAT yaitu tindak penyelesaian terhadap orang yg bersangkutan
                baik dalam Alqur’an maupun dalam hadist banyak dijumpai kalimat  yang dipergunakan untuk mendorong manusia kembali kepada Allah swt yaitu ” توبوا“ artinya bertaubatlah  .dilihat dari tata bahasa kalimat itu adalah fiil amar  yang mengandung  unsur perintah  yakni: manusia diperintah untuk bertaubat dengan tujuan untuk membimbing manusia  mencapai kebahagiaan  baik didunnia maupun
diakherat nanti , pintu taubat dibuka seluas luasnya bagaimanapun besarnya dosa  sabda Rasul saw :
لَوْ عَلِمْتُمُ الْخَطَايَا حَتَّى بَلَغَتِ الَّمَآءَ ثُمَّ نَدِمْتُمْ فَتَابَ الله عَلَيْكُمْ     
(   رواه ابن ماحه )                                                    
Artinya:  walaupun kamu mengerjakan  kesalahan (dosa ) sehingga banyaknya sampai sampai memenuhi langit ,kemudian kamu menyesali perbuatan itu, maka Allah akan menerima taubat kamu kembali ( HR Ibnu Majah )

TAUBAT NASUHA DAN TAUBAT SAMBAL
                Berdasarkan keterangan beberapa ayat bahwa taubat ada dua macam yaitu :
Taubat baik yakni: taubat yg diterima oleh Allah  /disebut taubat Nasuha
Taubat buruk yaitu taubat yg ditolak oleh Allah /disebut taubat sambal
                Maksud pernyataan diatas  pertama jika orang berbuat salah mereka tidak tahu perbuatan itu salah karena mereka berkumpul dengan keluarga maka yg diperbuat apa adanya yang dulu pernah dilakukan oleh kakek neneknya  sehingga diteruskan oleh bapak ibunya  kemudian ngikuti pengajian setelah mempelajari Alqur'an hidayah Allah datang maka ternyata apa yg selama ini dilakukan adalah perbuatan dosa kemudian segera bertaubat kepada Allah itulah taubat yg diterima oleh Allah  ( 4 :17 ) kedua  kebanyakan orang ketika ia masih muda melakukan pekerjaan maksiat sepuas puasnya  nanti saja kalau sudah tua  akan berdzikir yg banyak dimasjid ,berfikir yg demikian ini adalah sesat yg menyesatkan ,ya kalau umur masih panjang dan sempat taubat masih lumayan,tetapi manusia itu tergantung dari kebiasaannya jika biasanya berbuat buruk tidak semudah berbicara akan berbuat baik maka taubat yg demikian itu yg jika sampai ajal akan menjemput baru bertaubat inilah yg tidak diterima taubatnmya ( 4 : 18 )  sama dengan fir'aun ( 10 :90-91 )
                Susunan ayat ayat yg berkenaan dengann taubat didalam alqur'an kerapkali dirangkai dengan kata "amal shaleh"  contohnya;
(20 : 82 ) ,( 25 : 69 )
Contoh Taubat Nasuha  
 1.dalam hadis Riwayat Bukhori Muslim Artinya: Diriwayatkan daripada Abu Said al-Khudri r.a katanya: Nabi s.a.w bersabda: Seorang lelaki dari kalangan umat sebelum kamu telah membunuh sebanyak sembilan puluh sembilan orang manusia, lalu dia mencari seseorang yang paling alim. Setelah ditunjukkan kepadanya seorang pendeta, dia terus berjumpa pendeta tersebut kemudian berkata: Aku telah membunuh seramai sembilan puluh sembilan orang manusia, adakah taubatku masih diterima؟ Pendeta tersebut menjawab: Tidak. Mendengar jawapan itu, dia terus membunuh pendeta tersebut dan genaplah seratus orang manusia yang telah dibunuhnya. Tanpa putus asa dia mencari lagi seseorang yang paling alim. Setelah ditunjukkan kepadanya seorang Ulama, dia terus berjumpa Ulama tersebut dan berkata: Aku telah membunuh
seramai seratus orang manusia. Adakah taubatku masih diterima؟ Ulama tersebut menjawab: Ya! Siapakah yang boleh menghalang kamu dari bertaubat؟ Pergilah ke Negeri si Fulan, karena di sana ramai orang yang beribadat kepada Allah. Kamu beribadatlah kepada Allah s.w.t bersama mereka dan jangan pulang ke Negerimu karena Negerimu adalah Negeri yang sangat hina. Lelaki tersebut berjalan menuju ke tempat yang dinyatakan. Ketika berada di pertengahan jalan tiba-tiba dia mati, menyebabkan Malaikat pencatat Rahmat dan Malaikat pencatat Azab berbantah mengenainya. Malaikat Rahmat berkata: Dia datang dalam keadaan bertaubat dan menghadapkan hatinya kepada Allah s.w.t. Manakala Malaikat Azab pula berkata: Dia tidak pernah melakukan kebaikan. Lalu Malaikat yang lain datang dalam keadaan berupa manusia dan cuba menghakimi mereka sambil berkata: Ukurlah jarak di antara dua tempat. Mana yang lebih dekat, itulah tempatnya. Lantas mereka mengukurnya. Ternyata mereka dapati lelaki tersebut lebih dekat kepada negeri yang ditujunya. Akhirnya dia diambil oleh Malaikat Rahmat (HR Bukhari Muslim ) hadist ini mengandung makna methapora  artinya: bersifat perbandingan .

Contoh lain
pada suatu ketika Abu Hurairah ( salah seorang yg banyak  menjadi sumber hadist ) , menceritakan bahwa pada suatu malam setelah selesai shalat isya',dia pergi berjalan jalan  bersama Nabi saw .berjalan beberapa langkah terdahulu daripadanya. Ditengah jalan Abu Hurairah bertemu dengan seorang perempuan ,yg berkata kepadanya  " saya telah  melakukan perbuatan yang dosa " Tanya Abu Hurairah dosa apakah yg telah kamu lakukan ? Jawabnya: "saya telah melakukan zina  dan mendapat anak,kemudian anak itu saya bunuh " jawab perempuan itu
celaka kalian ,celaka ! …….. lantas perempuan itu menangis ,ia menyesal atas perbuatan dosa yg dilakukan dan ingin kembali menjadi orang yg baik  baik tetapi harapannya sirna …….. iapun berlalu dari tempat itu .
setelah perempuan pergi Abu hurairah ragu ragu terhadap jawabannya itu,ia bermaksud menemui Rasulullah untuk mengadukan peristiwa yang baru dihadapinya itu kepadanya .lantas Rasulullah membacakan Ayat  akhir dari surat Alfurqan  (25:70-71) lantas Abu Hurairah mencari perempuan itu dilorong lorong sudut walaupun ia tidak dikenalnya tetapi tahu cirri cirri perempuan itu  ,akhirnya diapun bertemulah dengan perempuan tersebut,diterangkan pada wanita itu jawaban Rasulullah yang mengenahi peristiwa yg dialami oleh perempuan itu .
                ketika mendengar jawaban itu perempuan tadi menangis terisak isak  karena gembira  mendengar jawaban Rasulullah saw  yg seketika itu juga merobah sikap jiwanya  dari seorang yg hampir hanyut  dalam arus putus asa  menjadi seorang yg diliputi oleh pengharapan ,dari seorang yg pesimis menjadi orang yg optimis ,karena kegembiraannya   dan sebagai tanda bersyukur maka wanita itu berkata kepada Abu Hurairah ; saya mempunyai sebidang tanah terletak disana .kebun itu akan saya sedekahkan  karena Allah dan RasulNya  untuk orang miskin yg membutuhkannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar