û
1. Yaa siin [1]
2. Demi Al Quran yang penuh hikmah,
3. Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,
4. (yang berada) diatas jalan yang lurus,
5. (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,
6. Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
7. Sesungguhnya telah pasti Berlaku Perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, kerena mereka tidak beriman.
Ayat 1 hanya Alah yang mengetahui ini termasuk ayat mutasyabihat [2]
Ayat 2 disebut hikmah / bijaksana karena isinya sesuai dengan perkembangan jaman
Ayat 3 diayat 2 Allah bersumpah maka sumpah ini dipergunakan untuk menguatkan keterangan yang akan diberikan Allah pada ayat 3 ini , bahwa Nabi Muhammad saw benar benar termasuk orang yang diutus beratus Rasul , beribu Nabi termasuk salah seorang diantara mereka . Allah menguatkan beliau ini bahwa sudah diketahui Muhammad adalah orang ummi tidak tahu baca tulis dia tidak pernah belajar pada seorang gurupun sebe;um ayat Alqur’an ini turun setelah genap usia 40 tahun , maka kesanggupannya menyampaikan ayat ayat Alqur’an ini dengan jelas , adalah bukti yang terang bahwa dia adalah seorang Rasul . kalau dia bukan seorang Rasul yang khusus diutus buat menyampaikan Alqur’an ini , tidaklah sanggup dia akan menyampaikan ayat ayat ini dari kepandaiannya sendiri .
Disamping memang orang kafir ingkar kepada Nabi ,tetapi setelah Tuhan sendiri mengambil Alqur’an menjadi persumpahan , maka kalau ada dikalangan orang kafir itu yang berakal dan ada sisa fikiran yang sehat , tidaklah mereka akan dapat membantahnya . karena memang Alqur’an sendiri suatu susunan bahasa yang suci yang mengatasi kesanggupan manusia
Ayat 4 Allah telah menjelaskan khittah , garis perjuangan yang digariskan oleh Muhammad saw dalam da’wanya yaitu membawa manusia berjalan hidup ini diatas jalan yang lurus
Telah diketahui bahwa jalan lurus ialah : jarak yang paling dekat diantara 2 titik . titik pertama ialah kita sendiri .titik kedua ialah tujuan yang dituju . yang dituju ialah Tuhan sendiri .dariDia kita datang dan kepadanya kita akan kembali . yang menentukan diri kita ialah niat dan kesadaran kita , keasadaran kita hidup dan kesadaran kepada tugas .
Apabila kita melihat puncak gunung dengan mata telanjang , terasalah bahwa hubungan diantara kita dengan puncak gunung itu disambungkan oleh satu garis lurus dalam garis ingatan.padahal kalau kalau sudah kita tempuh ternyata bahwa buat mencapai puncak gunung itu kita akan menurun , akan melereng dan mendaki ,meskipun dalam perjalanan ternyata jalan itu berbelok belok , asal saja ingatan kita tetap tidak beralih daripada tujuan , yaitu puncak gunung itu , tujuan kita masih tetap lurus
Demikian juga ketika kita berlayar dilautan . pulau atau pelabuan yang dituju sudah nampak , tetapi ombak dan gelombang memukul biduk yang kita kayuhkan , sehingga dapat berbelok kepada yang lain , namun kemudi yang kita pegang tetap ditujukan kepada pulau atau pelabuan yang dituju , sebab itu jalan lurus harus kita bina dalam jiwa kita sendiri bukan dalam keadaan jalan darat yang kadang kadang terpaksa membelok , menurun dan mendaki
Tujuan lurus hendaklah dibina dalam hati , meskipun pelayaran kadang kadang diombang ambingkan oleh ombak yang besar dan gelombang
Ayat 5 dari ayat ini semakin jelas bahwa Allah mengutus RasulNya untuk mengajak manusia agar menempuh jalan yang lurus menuju Tuhan . tetapi yang mesti lurus itu ialah hati dan niat yang tidak pernah berubah sedang bumi yang dijalani ini berliku dan berbelok menurun dan mendaki , dari sini mengambarkan betapa beratnya perjuangan menegakkan jalan lurus itu . diayat ini ditujukan kepada dua sifat Allah swt pertama Maha perkasa yaitu barang siapa yang yang melanggar peraturan Tuhan dengan sengaja atau barang siapa yang melenceng dari garis lurus karena memperturutkan hawa nafsunya , tidak memperdulikan tuntunan Rasul , orang itu akan dihukum oleh Tuhan yang sifatnya maha perkasa .
Namun apabila jiwa tetap ikhlas menuju tujuan , menuju ridha Allah , meskipun menemui beberapa kesulitan , kadang kadang harus jatuh bangun , kadang terhenti karena kesesakan nafas , namun tidak pernah putus asa , dan bangun kembali untuk meneruskan perjalanan lagi menuju tujuan yang tidak pernah berobah maka sifat Allah yang kedua yaitu Maha penyayang
ayat ini semakna dengan firman Allah ( 42:52-53 )
Artinya:
ayat 52...... Dan Sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
Ayat 53. (yaitu) jalan Allah yang Kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa kepada Allah-lah kembali semua urusan.
Dan kesungguhan dalam mencari hidayah kepadaNya [3]
Ayat 6 yang dimaksud mulanya dengan ayat ini ialah : kaum qurays , yang sejak meninggalnya Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail tidak pernah lagi ada Nabi dan Rasul diutus untuk mereka buat menyampaikan basyirah atau nadziroh sehingga mereka belum mengerti apa tujuan hidup , belum mengerti mereka apa artinya bertuhan yang Maha Tunggal , tiada bersekutu dengan yang lain .
itulah sebabnya maka mereka menyembah berbagai macam berhala . padahal dahulunya Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail diperintahkan mendirikan ka’bah ialah sebagai pusat tempat berkumpul beribadah dari ummat yang sefaham menyembah Allah . sampai berbagai macam kepercayaan yang karut , yang musrik dimasukkan kesekeliling ka’bah itu. Lantaran itu diujung ayat “ maka merekapun lalai ” menjadi lalai dan lengah dan tidak lagi mempunyai pedoman hidup selain mengumpulkan kekayaan , berbangga dengan keturunan , berperang memperebutkan pengaruh , yang kaya menindas yang miskin , memandang hina rendah kepada perempuan , berebut pengaruh diantara kabilah sesama kabilah
hati yang lalai adalah hati yang tidak bekerja lagi atau hati yang telah nganggur , hati yang telah lalai ini yang mesti dibangunkan kembali . selama hati tidak ada perhatian maka sama saja dengan binatang , ingatannya siang dan malam hanya makan , matanya mata lembu ,bukan mata manusia [4]
karena itu diayat 7 Allah mengatakan
“Sesungguhnya telah pasti Berlaku Perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, maksudnya : kelalaian memperhatikan keadaan sekeliling , keadaan memperhatikan kepada diri sendiri , kelalian merenungkan langit dan bumi dan rezeki pemberian Tuhan menyebabkan mereka tidak beriman.”
Karena kelalaikan mereka sejak semula , Tuhanpun menetapkan kata menentukan nasib yang membahayakan untuk mereka . nasibnya ialah termasuk tergolong orang yang tidak beriman . begitulah nasib ketentuan bagi kebanyakan mereka , mereka menjadi penantang kebenaran karena hati mereka telah tertutup dari petunjuk Allah
Disini bangsa arab disebutkan secara tersendiri karena pembicaraan pada ayat ini memang dengan mereka , namun demikian ini tidak menghalangi bahwa Nabi Muhammad diutus kepada ummat manusia seluruhnya Qs 7 : 158
158. Katakanlah: "Hai manusia Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, .......
[1] Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara Ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang Termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yangmenafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian Para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu
[2] Lihat Qs 3 ayat 7
[3] Perhatikan Qs 29:69
[4] Lihat Qs 7:179
Tidak ada komentar:
Posting Komentar