Jumat, 28 Mei 2010

Surat yaasiin 36:1-7


û   
1. Yaa siin [1]
2. Demi Al Quran yang penuh hikmah,
3. Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,
4. (yang berada) diatas jalan yang lurus,
5. (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,

6. Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
7. Sesungguhnya telah pasti Berlaku Perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, kerena mereka tidak beriman.

        Ayat 1 hanya Alah yang mengetahui  ini termasuk ayat mutasyabihat [2]

        Ayat 2 disebut hikmah / bijaksana karena isinya sesuai dengan perkembangan jaman

        Ayat 3 diayat 2 Allah bersumpah  maka sumpah ini dipergunakan untuk menguatkan keterangan  yang akan diberikan Allah pada ayat 3  ini , bahwa Nabi Muhammad saw  benar benar termasuk orang yang diutus beratus Rasul , beribu Nabi termasuk salah seorang diantara mereka . Allah menguatkan beliau ini  bahwa sudah diketahui Muhammad adalah orang ummi  tidak tahu baca tulis  dia tidak pernah belajar pada seorang gurupun sebe;um ayat Alqur’an ini turun  setelah genap usia 40 tahun , maka kesanggupannya menyampaikan ayat ayat Alqur’an ini dengan jelas , adalah bukti yang terang bahwa dia adalah seorang Rasul . kalau dia bukan seorang Rasul yang khusus diutus buat menyampaikan Alqur’an ini , tidaklah sanggup dia akan menyampaikan ayat ayat ini dari kepandaiannya sendiri .
Disamping memang orang kafir ingkar kepada Nabi ,tetapi setelah Tuhan sendiri mengambil Alqur’an menjadi persumpahan , maka kalau ada dikalangan orang kafir  itu yang berakal dan ada sisa fikiran yang sehat , tidaklah mereka akan dapat membantahnya . karena memang Alqur’an sendiri suatu susunan bahasa yang suci yang mengatasi kesanggupan manusia
        Ayat 4 Allah telah menjelaskan khittah , garis perjuangan yang digariskan  oleh Muhammad saw  dalam da’wanya  yaitu membawa manusia berjalan hidup ini diatas jalan yang lurus

        Telah diketahui bahwa jalan lurus  ialah : jarak yang paling dekat diantara 2 titik . titik pertama  ialah kita sendiri  .titik kedua  ialah tujuan yang dituju . yang dituju ialah Tuhan sendiri .dariDia kita datang dan kepadanya kita akan kembali . yang menentukan diri kita ialah niat dan kesadaran kita , keasadaran kita hidup dan kesadaran kepada tugas .
        Apabila kita melihat puncak gunung dengan mata telanjang , terasalah bahwa hubungan diantara kita dengan puncak gunung itu disambungkan oleh satu garis lurus dalam garis ingatan.padahal kalau kalau sudah kita tempuh ternyata bahwa buat mencapai puncak gunung itu kita akan menurun , akan melereng dan mendaki ,meskipun dalam perjalanan ternyata jalan  itu berbelok belok , asal saja ingatan kita tetap tidak beralih daripada tujuan , yaitu puncak gunung itu , tujuan kita masih tetap lurus
        Demikian juga ketika kita berlayar dilautan . pulau atau pelabuan yang dituju sudah nampak , tetapi ombak dan gelombang  memukul biduk yang kita kayuhkan , sehingga dapat berbelok kepada yang lain , namun kemudi yang kita pegang tetap ditujukan kepada pulau atau pelabuan yang dituju , sebab itu jalan lurus  harus kita bina  dalam jiwa kita  sendiri bukan dalam keadaan jalan darat yang kadang kadang terpaksa membelok , menurun dan mendaki
        Tujuan lurus hendaklah dibina dalam hati , meskipun pelayaran kadang kadang  diombang ambingkan oleh ombak yang besar dan gelombang
        Ayat 5  dari ayat ini semakin jelas bahwa Allah mengutus RasulNya untuk mengajak manusia agar menempuh jalan yang lurus  menuju Tuhan . tetapi yang mesti lurus itu ialah hati dan niat yang tidak pernah berubah  sedang bumi yang dijalani ini  berliku dan berbelok  menurun dan mendaki , dari sini mengambarkan betapa beratnya perjuangan menegakkan jalan lurus  itu . diayat ini ditujukan kepada dua sifat Allah swt pertama Maha perkasa yaitu barang siapa yang yang melanggar peraturan  Tuhan dengan sengaja atau barang siapa yang melenceng dari garis lurus karena memperturutkan hawa nafsunya , tidak memperdulikan tuntunan Rasul , orang itu akan dihukum oleh Tuhan yang sifatnya maha perkasa .
        Namun apabila jiwa tetap ikhlas menuju tujuan , menuju ridha Allah , meskipun menemui beberapa kesulitan , kadang kadang harus jatuh bangun , kadang terhenti karena kesesakan nafas , namun tidak pernah putus asa , dan bangun kembali untuk meneruskan perjalanan lagi menuju tujuan yang tidak pernah berobah maka sifat Allah yang kedua  yaitu Maha penyayang 
        ayat ini semakna dengan firman Allah ( 42:52-53 )
Artinya:
        ayat 52...... Dan Sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.
        Ayat 53. (yaitu) jalan Allah yang Kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa kepada Allah-lah kembali semua urusan.

Dan kesungguhan dalam mencari hidayah kepadaNya [3]
        Ayat 6 yang dimaksud mulanya dengan ayat ini ialah : kaum qurays , yang sejak meninggalnya Nabi Ibrahim  dan Nabi Ismail  tidak pernah lagi ada Nabi dan Rasul  diutus untuk mereka buat menyampaikan basyirah atau nadziroh sehingga mereka belum mengerti apa tujuan hidup , belum mengerti mereka apa artinya bertuhan yang Maha Tunggal  , tiada bersekutu dengan yang lain .
        itulah sebabnya  maka mereka menyembah berbagai macam berhala . padahal dahulunya Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail diperintahkan mendirikan ka’bah ialah  sebagai pusat tempat berkumpul beribadah dari ummat yang sefaham menyembah Allah . sampai berbagai macam kepercayaan yang karut , yang  musrik dimasukkan  kesekeliling ka’bah itu. Lantaran itu diujung ayat “ maka merekapun lalai ” menjadi lalai dan lengah dan tidak lagi mempunyai pedoman hidup selain mengumpulkan kekayaan , berbangga dengan keturunan , berperang memperebutkan pengaruh , yang kaya menindas yang miskin , memandang hina rendah kepada perempuan , berebut pengaruh diantara kabilah  sesama kabilah
        hati yang lalai adalah hati yang tidak bekerja lagi  atau hati yang telah nganggur , hati yang telah lalai ini yang mesti dibangunkan  kembali . selama hati tidak ada perhatian maka  sama saja dengan binatang , ingatannya siang dan malam hanya makan , matanya mata lembu ,bukan mata manusia [4]  

karena itu diayat 7 Allah mengatakan
Sesungguhnya telah pasti Berlaku Perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, maksudnya : kelalaian memperhatikan keadaan sekeliling , keadaan memperhatikan kepada diri sendiri , kelalian merenungkan langit dan bumi dan rezeki pemberian Tuhan menyebabkan    mereka tidak beriman.”
Karena kelalaikan mereka sejak semula  , Tuhanpun menetapkan kata  menentukan nasib yang membahayakan untuk mereka . nasibnya ialah termasuk tergolong orang yang tidak beriman . begitulah nasib ketentuan bagi kebanyakan mereka , mereka menjadi penantang kebenaran  karena hati mereka telah tertutup dari petunjuk Allah
        Disini bangsa arab disebutkan secara tersendiri karena pembicaraan pada ayat ini memang dengan mereka , namun demikian ini tidak menghalangi bahwa Nabi Muhammad diutus kepada ummat manusia  seluruhnya  Qs 7 : 158
   
158. Katakanlah: "Hai manusia Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, .......





[1] Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya. diantara Ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena dipandang Termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. golongan yangmenafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian Para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu
[2] Lihat Qs 3 ayat 7
[3] Perhatikan Qs 29:69
[4] Lihat Qs 7:179 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar