Selasa, 01 Juni 2010

Memaafkan ketika hati menyimpan dendam



Allah berfirman  dalam Hadist Qudsi
اِنَّ النَّبِيَّ اللهِ مُوْسَى عَلَيْهِ السَّلامِ قَالَ يَا رَبِّ اَيُّ عِبَادِكَ أَعَزُّ عَلَيْكَ ؟ قَالَ اَلَّذِىْ اِذَا قَدَرَ عَفَا
Artinya : Nabi Musa as telah bertanya kepada Allah : “ya Rabbi” siapakah diantara hambamu yang lebih mulia menurut pandanganMu ? Allah berfirman : “ ialah orang yang apabila  berkuasa ( menguasahi musuhnya ) ,dapat segera memaafkan ( HQR Kharaiti dari Abu Hurairah)

Alangkah indahnya bekas guritan yang kita rasakan setelah selama sebulan mendapat pelajaran yang sangat berharga, dan  pahala yang disiapkan yang tiada bandingnya  dibulan Ramadhan kemarin  , betapa tidak ! pada bulan Ramadhan hampir semua insan mampu untuk mencegah gejolak hati yang bersifat permusuhan sehingga menjadi damai persaudaraan  mampu mencegah kemaksiatan mata, hidung, mulut dan kemaksiatan hati ,sehingga kedamaian dan ketentraman muncul dimana mana , andaikan diluar bulan puasa kita dapat mempuasakan jiwa kita betapa dunia ini jadi damai dan sakinah  dibulan Ramadhan kita mampu melakukan ibadah seperti itu yakni  mulai dari pagi sudak tidak makan dan minum sampai waktu tertentu ( maghrib) malam masih mampu melakukan sholat taraweh ,tadarus Alqur’an  dan masih banyak perbuatan baik yang tidak kami sebutkan secara keseluruhan , pertanyaannya ! mampukah kita melakukan hal itu semua diluar bulan Ramadhan setahun kedepan ?  Allah berfirman  94 :7-8
Karena itu berbuat baik itu tidak ada terminalnya artinya tidak akan pernah berhenti sampai ajal merenggut kita  dalam sebuah hadist ,Rasulullah saw bersabda :
لن يسبع المؤ منون من خير يسمعه حتى يكون منتهاه الجنة (رواه الترمذى)     
Artinya: Tidak akan pernah orang mukmin meras puas terhadap apa yang pernah didengarnya sehingga
 surgalah menjadi tujuan akhirnya ( HR Turmudzi )
Manusia itu makhluq unik besarnya tidak ada satu gunung namun dunia yang dihuni ini akan dapat dirubah menjadi situasi yang dikehendaki  jadi baik atau jadi buruk ,karena itu Allah telah memberi amanat kepada langit, bumi, gunung semua  dari mereka menolak amant itu namun manusia memikulnya , padahal manusia suka nyeleweng ,tidak tahu diri  dalam firmanNya dikataka dhaluuman jahuulaa  (33:72)  Manusia diciptakan Allah dengan 3 ciri khas : ciri Pertama, ‘ajuula ( عجولا ( bersifat tergesa gesa Allah berfirman(21:37),(7: 11).Ciri Kedua;Haluu’aa (  هلوعا ) berkeluh kesah lagi kikir .Kapan manusia keluh kesah ? (70:19-20) Kapan kikir ? perhatikan (70 :21 )Kemudian siapakah manusia yang tidak seperti diatas  silahkan dilihat QS 70 : 22-25 Ciri ketiga :Taghaa  ( طغى = melampai batas )  Allah memberi akal pada manusia adalah pemberian yang paling top setelah iman ,namun akal sok nakal misalnya ketika manusia masuk kamar mandi closed dari amirika ,sabun dari perancis, handuk dari belgia yang terucap oleh mulutnya “terima kasih amirika, terima kasih belgia “ seakan mereka teriak mana ciptaan Allah  karena manusia itu melampai batas ,
Merasa lebih dari yang lain  sehingga muncul kesombongannya lalu jika di ingatkan  (2 : 206 ) , (79:37-38)
Dosa manusia  secara umum terbagi 2 yaitu
Pertama ; dosa kepada Allah swt , jika kita dosa kepada Allah mudah cara menyelesaikannya yaitu taubat dengan sesungguhnya tidak mengulanginya lagi untuk selama- lamanya  maka diterima taubatnya ( 4 :17 )
Kedua dosa /salah terhadap sesama manusia ,ini yang lebih sulit menghapuskannya kecuali menyelesaikan dulu terhadap yang bersangkutan
Hadist Riwayat  muslim
Rasulullah pernah bertanya kepada sahabatnya : tahukah kamu orang yang bangkrut itu ? kemudian sahabat menjawabnya ; Allah dan Rasulnya yang lebih mengetahuinya : Rasul bersabda :
Artinya:
Sesungguhnya orang yang bangkrut ialah orang datang pada hari kiamat dari ummatku  membawa amalan shalat, puasa , dan zakat dan datang juga orang yg pernah disakiti hatinya , difitnah, yang pernah dimakan hartanya , dan yang pernah dibunuh serta pernah disakiti badannya , maka kebaikannya diambil untuk orang yang disakititi diatas maka ketika habis amalan yang baik tadi sebelum menyelesaikan perkaranya dengan orang diatas maka keburukan orang orang tersebut diberikan kepadanya kemudian dia dilempar keneraka  ( HR Muslim )
TANDA ORANG TAQWA
Dalam qur’an (3:134)
a.     menafkahkan harta diwaktu lapang / sempit (2:261) , ( 2:265 )
b.     Mampu menahan amarah,  dalam sebuah hadis qudsi ,pernah iblis proklamasi kepada Allah untuk menghancurkan manusia lewat berbagai cara  termasuk lewat nafsu amarah
اَهْلَقْتُ النَّاسِ بِذُنُوْبِ وَمَعَاصِ وَاَهْلَقُنِ بِلاَ لاَ اِلَهَ اِلا اللهِ وَاْلاِسْتِغْفَارِ فَلَمَّا رَاَيْتُ ذَالِكَ اَهْلَقْتَهُمْ بِا اْلهَوَى وَهُمْ يُخْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ مُهْتَدُوْنَ
Artinya: “aku akan menghancurkan manusia dengan dosa dan maksiat dan aku akan hancur sendiri dengan kalimat laa ilaaha illallaah dan istighfar jika aku mengetahui seperti itu aku akan berbalik menghancurkan mereka dengan hawa nafsu sehingga mereka menganggap bahwa perbuatannya itu yang paling benar”.
c.  memaafkan  manusia
·         memang berbuat baik itu suli namun mempertahankan kebaikan jauh lebig sulit dari berbuat baik
·         mundur setelah maju adalah jauh lebih buruk daripada sebelum melangkah
·         memaafkan jauh lebih berat dari pada meminta maaf   ada sebuah ayat bahwa orang disakiti boleh membalasnya yang setimpal namun jika memberi maaf Allah akan memberi balasan yang tidak terkira
 ( 42:41-42)
Sejarah 
    Ketinggian Budi pekerti Rasul tergambar dalam satu sejarah tersebut .al:
1.       Dalam Ghazwah [1] Uhud
 Nabi mendapatkan luka pada wajahnya dan juga patah beberapa giginya . Berkatalah salah seorang sahabatnya , cobalah tuan do’akan agar mereka celaka . Nabi saw menjawab “ aku sekali kali tidak diutus untuk melaknat seseorang  tetapi aku diutus untuk mengajak kepada kebaikan sebagai rahmat” lalu beliau berdo’a
الله اغفر لقوم فانهم لا يعلمون
Artinya:”Ya Alah ampunilah kaumku ,karena mereka sesungguhnya  tidak mengetahui”
Rasulullah tidak berniat membalas dendam  tetapi malah memaafkan mereka dan kemudian dengan rasa kasih sayang beliau mendo’a kepada Allah agar mereka diberi  ampunan , karena dianggapnya mereka belum tahu tujuan Rasul adalah mengajak kepada kebaikan.
Karena Allah perintah (  5:13)
2.     Dalam ghazwah uhud itu juga
 Seorang budak hitam  bernama Wahsyi  telah dijanjikan oleh tuannya  akan dimerdekakan jika bisa membidik dan membunuh paman Nabi yang amat beliau sayangi; Hamzah  bin Abdul mutholib. Kemudian ia berhasil membunuhnya dan dimerdekakan. Namum beberapa waktu kemudian ia  masuk islam dan menghadap kepada Rasulullah  lantas menceritakan kepada Nabi perihal kejadian pembunuhan Hamzah itu. Maka Nabi saw memaafkan dan tidak membalasnya walau ada kesempatan untuk membalasnya.
42:37
3.     Ghazwah Khaibar                 
Khaibar adalah perkampungan Yahudi Zainab binti Al Harist, istri salam bin miskam salah seorang pemimpin yahudi berhasil memperoleh hadiah karena telah membubuhkan racun  pada paha kambing panggang yang disajikan kepada Rasulullah saw. Ketika itu  Rasulullah makan dengan Bisyir bin Bara’ bin ma’rur, Bisyir sempat menelan daging yang beracun itu, tetapi Nabi baru mengunyahnya lalu dimuntahkan kembali  sambil berkata : daging ini memberitakan kepadaku bahwa dia beracun. Selang beberapa hari kemudian bisyir meninggal dunia . kemudian Nabi saw  memanggil wanita yang kejam itu dan berkata kepadanya; “mengapa sampai hati kamu melakukan perbuatan seperti itu”, wanita itu menjawab : “tiada tersembunyi lagi hasrat kaumku  untuk
membunuh tuan .sekiranya tuan seorang raja tentu akan mati karena racun itu  dan kami akan merasa senang . Tetapi jika tuan seorang nabi, tentu tuan akan diberitahu oleh Allah bahwa daging itu beracun, dan ternyata tuan adalah seorang Nabi . pada saat itu nabi sangat berkuasa untuk membalasnya, namun akhirnya wanita itu dimaafkan dan dilepaskannya. (7:199)
Hadist Riwayat Al Hakim
  ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ اَوَاهُ اللهُ فِى كَنَفِهِ وَنَشَرَ عَلَيْهِ رَحْمَتَه ُوَاَدْخَلَهُ جَنَّتَهُ مَنْ اِذَا اُعْطِيَ شَكَرَ, وَاِذَا قَدَرَ غَفَرَ , وَاِذَا غَضِبَ فَتَرَ ( رواه الحكيم )  
Artinya: ada tiga hal yang apabila dilakukan akan dilindungi Allah  dalam pemeliharaanNya ,ditaburi Rahmatnya dan dimasukkaNya kedalam surgaNya  yaitu : apabila diberi ia berterima kasih ,apabila ia berkuasa suka memaafkan dan apabila marah, ia menahan diri ( tidak jadi marah ) ( HR Hakim )
Dalam kitab Ihya’ ‘Ulumuddin ( imam Ghozali disebutkan bahwa Nabi saw bersabda :
قَالَ لِعُقْبَةَ بْنِ عَامِرِ اَلاَ اَخْبِرُكَ بِاَفْضَلِ الاَخْلاَقِ اَهْلِ الُّدُنْياَ وَالاَخِرَةِ ؟ تَصِلُ منْ قَطَمكَ, وَطُعْطِيَ مَنْ حَرَمَكَ , وَتَعْفُ عَمَّنْ ظَلَمَكَ                              Artinya : bersabda Nabi saw  kepada ‘Uqbah bin ‘Amir ra : wahai ‘Uqbah  maukah kamu kau beritahu  budi pekerti yang ahli dunia dan akherat yang utama ? yaitu: melakukan silaturrahim ( melakukan hubungan kekeluargaan dengan orang yang telah memutuskan ),memberi kepada orang yang tidak pernah memberimu , dan memaafkan orang yang pernah menganiayamu  
4.     Menghadapi Du’tsur (seorang arab kafir)
Du’tsur suatu ketika mendapati Rasulullah sedang duduk dibawah pohon yang rindang dan ketiduran, lalu Du’tsur mengambil pedang beliau serta menghunusnya sambil mengancamkannya  kepada Beliau dengan ucapan “siapa yang dapat membelamu daripada aku sekarang ini ?” dengan tegas Nabi menjawab “Allah “ orang itupun gemetar, sehingga pedang ayang ada ditangannya terjatuh dan segera dipungut oleh Nabi  yang kemudian mengancamkannya kembali kepada Du’tsur  “sekarang siapa yang membelamu daripadaku hari ini?”, Du’tsur menjawab : “tidak seorang pun”  tetapi yang dilakukan oleh Nabi malah memaafkannya, Du’tsur pulang ke desanya menceritakan hal itu kepada tetangga dan handai taulan bahwa ia semestinya sudah mati tetapi Muhammad adalah orang yang berbudi luhur . Du’tsurpun mengajak teman-temannya untuk masuk islam. Dan itulah hasil budi pekerti luhur
(68:4),(3:134).
5.     Kebiadaban kafir Mekah kepada Rasul sudah memuncak
mereka meludainya,melempar dengan batu, kotoran unta bahkan pengikut Rasulpun tak luput dari kebiadaban mereka ada yang dibunuh dengan dibakar, ditarik kedua tangannya hingga robek dan berpisah dari badannya, dijemur diterik panas matahari bahkan ada yang ditusuk dengan besi panas (sumaiyah istri yasir)  namun demikian setelah futuhul (kemenangan) mekah, Rasul yang sangat berkuasa terhadap mereka, tidak membalas dendam akan tetapi menerima maaf mereka.  Beliau bersabda:
اقول كما قال اخى يوسف :لا تَثْرِيْبَ عَلَيْكُمُ اْليَوْمَ يَغْفِرُ اللهُ وَهُوَاَرْحَمُ الَّراحِمِيْنَ
Artinya: “Aku berkata seperti dikatakan oleh saudaraku (Nabi) Yusuf mulai hari ini tidak ada cerca dan nista atas perbuatan yang telah diperbuat oleh kalian, Allah mengampuni kalian Dia maha pengasih lagi maha penyayang”
Setelah mendengar ucapan beliau demikian legalah hati mereka. Kemudian hasil akhlaq yang tinggi (mulia) itu adalah berduyun duyunnyakafir Quraisy Mekah masuk dalam Agama Islam maka turunlah QS 110:1-3 (An Nashr).



[1] Ahmad Muhammad Alhaufi min ahlaqin Nabi lajna at-ta’rif bil islam ,1968

Tidak ada komentar:

Posting Komentar